Logo Design by FlamingText.com

Senin, 09 September 2019

INISEDAPBOKEP - ♥ POKER757 ♥ TEMAN KAMPUS YANG MEMBUAT BURUNGKU GELISAH


INISEDAPBOKEP - ♥ POKER757 ♥ Hari ini aku akan berbagi cerita tentang pengalamanku masturbasi dengan seorang mahasiswi cantik yang bisa disebut juga dia adalah sahabaku sendiri yang satu kampus denganku. Akhir-akhir ini aku sering jalan bersama Dina, salah satu temen di kampus. Mulai dari nonton acara seni budaya, main-main ke museum dan nonton film. Sebenarnya kami sudah kenal sekitar 3 tahun di salah satu kegiatan kampus dan setelah itu kita menjadi temen. Malam itu kita baru saja selesai menonton acara budaya sunda di salah satu gedung pertunjukan di Bandung. Dengan menggunakan motor, aku langsung mengantarkan Dina pulang ke rumah. Cerita Sex Tante

“Eh Fer, aku mau copy film-film yang kemarin kamu ceritain itu dong”, kata Dina ketika kita udah di jalan.
“Kamu mau mampir? Bawa hardisk gak?”, tanyaku. Oh iya, namaku Ferry.


“Iya bawa kok”

Lantas aku melajukan motor menuju rumah kontrakan. Sepanjang perjalanan, kami berbincang-bincang ringan. Tidak jarang Dina merapatkan duduknya sehingga bagian dadanya menempel di punggungku. Dina tergolong cewek yang manis, pinter dan tau gimana harus berpenampilan. Seperti sekarang ini, dia menggunakan kerudung berwarna merah marun, dibalut kemeja garis-garis serasi dengan kerudungnya dan celana jins hitam. Walaupun memakai kerudung, dia tetap tampil modis.

“Waaah, lampunya kok gak pada dinyalain sih”, kataku ketika sampai di depan rumah kontrakan.
“Pada kemana nih anak-anak?”
“Kayaknya lagi di rumah Ryan deh. Masuk Din”
Rumah kontrakanku ada 3 kamar dan teman-teman yang mengontrak ini juga mengenal Dina dengan baik. Aku langsung mengganti pakaian kemudian membawa laptop ke ruang tengah. Kita duduk lesehan karena memang tidak ada kursi atau sofa di rumah kontrakanku ini. Berita SepakBola Dan Prediksi Bola







“Nih film-film yang kemarin aku ceritain ke kamu”
“Ya udah, di-copy aja ke hardisk aku Fer”, jawab Dina. “Lama yoo…”, kata Dina ketika proses copy itu lama. Kemudian dia mengambil air minum dari dispenser yang ada di dapur.
“Sambil nonton film yang lain dulu aja Din, mau?”. Dia lantas duduk lagi disampingku.
Sekitar 2 jam, filmnya selesai juga. Sebenernya copy filmnya juga sudah selesai dari lama tapi karena film yang kita tonton seru, jadi lupa waktu. Jam menunjukkan pukul 23.40.
“Kamu dianterin sekarang?”. Dina tidak langsung jawab, dia masih melihat layar ponselnya.
“Aku nginep sini aja ya, udah kemalaman juga mau pulang”, jawab Dina agak lama.
“Oh ya udah, tidur di kamar aku aja”, kata gue sambil senyum.
“Terus Ferry tidur dimana ntar?”, tanya Dina. “Dikunci ya kamar yang lain?”.
“Iya, gampang ntar. Aku tidur di sini aja”, kataku sambil menunjuk kasur lipat yang diruang tengah. Cerita Sex Tante

Dina sudah masuk kamar untuk istirahat. Aku tidak memiliki pikiran macam-macam soal Dina. Kedekatan kita hanya sebatas teman. Perihal melepas jilbab ketika sedang bersama aku juga tidak masalah menurut dia. Lagipula aku sudah mengenalnya sebelum dia menggunakan jilbab. “Cekreeeeek…” Aku yang masih menonton pertandingan sepak bola sejenak memperhatikan Dina yang keluar dari kamar. “Kenapa Din?” Dia telah melepas jilbabnya dan kemeja yang dikenakan tadi, sehingga hanya menggunakan kaos dan celana jins. “Belum bisa tidur Fer”, kata Dina sambil duduk di sampingku. “Ya udah, ikutan nonton bola aja. Ntar juga ngantuk sendiri kamu”, jelasku kepada Dina sambil tersenyum. Hanya tawa kecil yang keluar dari bibirnya.
JAKARTA UNDERGROUND













Pertandingan Liga Italia memang berbeda dengan Liga Inggris. Permainan yang lebih lambat kadang membuat penonton bosan dan ujung-ujungnya ngantuk. Setengah jam berlalu belum ada peluang emas di pertandingan namun aku mendapatkan peluang emas itu. Dina menyandarkan kepalanya di pundakku. Baru kali ini dia bertingkah seperti itu. Aku memperhatikan wajahnya yang memang mulai mengantuk, matanya sayu. “Dina pindah kamar gih, tidur di dalam aja”, kataku sambil dengan sopan memegang tangannya. “Iya Fer. Pertandingannya beneran bikin ngantuk”, jawabnya. Tanganku tidak di tepis olehnya. Dina beranjak dari duduknya dengan tetap memegang tanganku. “Temenin yuk Fer”, pintanya, sedikit memaksa. “Eh,..seriusan? Gak pa-pa?”, aku tidak percaya. Dina menarikku menuju kamarku sendiri. Lantas dia merebahkan tubuhnya di sisi kasur yang dekat tembok. Aku yang masih tidak percaya hanya berdiri. Masih ada sisi luar kasur yang bisa aku pakai. Namun aku tidak berani mengambil inisiatif dengan langsung merebahkan badanku di situ. “Ferry sini aja”, kata Dina sambil menepuk kasur, menunjukkan kalau aku boleh tidur di situ juga. Dina sepertinya paham kalau aku merasa tidak enak sekamar dengan dia walaupun sebenarnya ini adalah kamarku sendiri.



“Kamu kenapa? Takut?”, tanyaku sambil menatap langit-langit kamar. Dina hanya menggangguk dan kemudian terus menatapku yang tidur di kirinya. “Fer…”, panggil Dina. Mata kita langsung saling berpandangan. Dina mendekatkan kepalanya kemudian bibirnya menyentuh bibirku. Ciuman itu terasa hangat dan lembab.
“Kenapa Din?”, aku sebenarnya agak kaget dan langsung bertanya ketika mulut kita berhenti berciuman.
“Efek nonton film tadi Fer, pas adegan romantisnya jadi pengen”, jawab Dina sambil merapatkan badannya. Aku tersenyum mendengar itu. DAFTAR WP JAKARTA
“Efek kelamaan jomblo juga yah?”, sindirku.
“Ihhh…Ferryyy…”, Dina memukul tanganku. Kemudian aku mencium bibirnya. Kali ini tidak seperti yang tadi, lebih lama dan saling menyedot.

Aku mulai meraba dada Dina yang dari tadi udah menempel di lenganku. Masih terbungkus bra tapi sudah terasa empuk.
“Uuuhhh…”, suara itu keluar dari sela-sela mulut Dina. Dia juga tidak mau kalah meraba bagian selangkanganku. Kita udah sama-sama makin bernafsu. Kaos yang kita kenakan sudah tergeletak disamping kasur. Dina kemudian membuka bra nya sendiri.

“Woow…”, aku bergumam melihat payudara yang tergantung bebas didepan mata. Tanpa menunggu lama, aku meremas dengan lembut kedua payudara Dina yang memiliki putting mungil berwarna coklat itu.
“Aaaahhh…Feeerrr…”, Dina mendesah. Aku menjiliat puttingnya yang kanan sambil memintir puttingnya yang sebelah kiri.
“Teruuus Feeerr…enaaaak…”, Dina mulai mendesah sambil mengacak-acak rambutku. Kemudian tangannya mencoba meraih penisku.
“Uuuhhh..enak Diiinn…”, lembut banget tangan Dina. Aku masih tetep meremas payudara Dina. Tapi setelah itu, aku mencoba membuka celana dalam Dina.
“Boleh dibuka Din?”.
Dina menghentikan kocokannya dan melihatku.
“Takut Fer…”,

“Kenapa? Kamu masih perawan?”, aku penasaran.








“Sebenernya dulu sering kayak gini sama pacar aku, cuma gak sampai dimasukin. Biasanya digesek-gesekin aja, petting doang”, jelas Dina. Kemudian dia mencium pipiku. “Gak pa-pa kan Fer kalo cuma digesekin?”, tanya Dina. Bagai mendapat durian runtuh, aku tersenyum dan mengangguk. Dina lantas melepas sendiri celana dalamnya. Aku melihat bentuk vagina yang indah dengan rambut yang tidak begitu lebat. Bagian klitorisnya masih tertutup rapat.
“Dina 69 yuk”,
“Ayo aja…”.


Dina beranjak berdiri dan menindih badanku. Setelah mengatur posisi supaya nyaman, aku melenguh duluan. “Uuuuhhhhh… Dinaaaa…”, Dina sudah melahap penisku bagaikan es krim. Penisku terasa hangat di dalam mulutnya. Tangan kiri Dina juga mengocok penisku. Variasi blowjob yang dilakukan Dina membuatku sedikit lupa kalau di depan mukaku terdapat vaginanya. Tidak mau kalah, akhirnya aku mulai memainkan jari-jariku di vagina Dina. Kubuka bagian klitoris yang masih tertutup rapat dan ketika sudah terlihat daging kecil menonjol itu lantas ku elus pelan. “Aaahhhh…”, suara lenguhan Dina tiba-tiba terdengar. 

Tidak berhenti sampai di situ, aku mulai menjilati vaginanya. Desahan Dina makin menjadi-jadi. Selain menjilat terkadang aku menyedot dan memasukkan lidahku ke dalam vaginanya. Akhirnya vagina Dina semakin basah, tidak hanya karena ludahku tapi juga cairannya mulai keluar. DAFTAR TEMPAT SPA JAKARTA




Setelah merasa cukup dengan posisi 69, Dina beranjak dan merebahkan badannya di sampingku. Nafasnya sedikit terengah-engah. Bibirnya menyunggingkan senyum. Mungkin itu semacam kode untukku agar aku melanjutkan aksi ini. Aku mulai menciumi wajahnya mulai dari kening, hidung, dan bibirnya. Kemudian turun menuju puncak payudaranya. Puttingnya sudah tegang maksimal. Dina begitu menikmati semua perlakuanku terhadap badannya. Matanya terpejam namun bibirnya sedikit terbuka, dan kadang desahan-desahan kecil keluar dari mulutnya. Perlahan-lahan aku menindih tubuhnya. Mata kita saling berpandangan lagi. Bibirnya menyambut bibirku. Aku sudah sangat bernafsu, aku agak tidak menghiraukan permintaan hanya petting saja. Dina pun begitu diliputi hawa nafsu, desahannya semakin intens. Namun dia menghentikan ciuman dan menatap mataku....




POKER 757

Agen Bandar66 | Sakong | Capsa Susun | Bandar Poker | BandarQ | AduQ Dengan Win Rate 99% Lebih Dan Menghasilkan Kemenangan Terbanyak

Link Alternatif Poker757:

Untuk Informasi Lebih Lanjut Hubungi Kami Melalui :
LINE ID : poker757 
WHATSAPP : +855 1164 5829
WECHAT : cspoker757

INSTALL LIVECHAT POKER757:
Hubungi kontak kami :

0 comments:

Posting Komentar