Logo Design by FlamingText.com

Sabtu, 14 September 2019

INISEDAPBOKEP - ♥ KIOSCASINO ♥ TUBUH SEKSI SHANTI ISTRI TEMAN KULIAHKU


INISEDAPBOKEP - ♥ KIOSCASINO ♥ Hari minggu itu aku (Jeje, 27 tahun) udah janjian sama temenku yang bernama Novan (27 tahun) mau jalan ke rumah temen-temenku semasa kuliah dulu. Novan adalah salah satu temen kuliahku dulu, dan kini udah berkeluarga sementara aku masih bujangan. Tapi sejak setaun pernikahaannya dengan Shanti (23 tahun) masih belum juga punya momongan. Shanti adalah adik tingkat kami semasa kuliah dulu. Novan saat ini tinggal di rumah mertuanya (keluarga Shanti) di sebuah ibukota propinsi. Makanya sore itu aku jemput dia di rumah Shanti.

Tapi setibanya di situ, Shanti bilang kalau Novan baru saja pergi nganter ibu dan bapak mertuanya ke rumah saudaranya untuk sebuah keperluan. Shanti sendiri nggak ikut lantaran sore itu dia ngedadak agak meriang. “Tunggu aja dulu deh, Je,” kata Shanti padaku. Karena udah terbiasa main ke rumahnya, akupun langsung aja nyelonong masuk ke ruang tv. “Kamu sendirian aja nich Shan di rumah. Mana pembokat lu?” tanyaku sambil langsung rebahan di karpet biru di depan tv. “He-eh nich, tadinya aku mo ikut ma Mama. CERITA PANAS TERBARU



Tapi nggak tau kenapa tiba-tiba meriang gini. Si Ani (pembokatnya) lagi pulang kampung tuh,” ujar Shanti sambil bawain aku minuman hangat. “Lu masuk angin ya Shan?” tanyaku sambil nyeruput segelas teh hangat yang disediain Shanti. “Minum obat dong Shan,” kataku lagi sambil ngeliat ke arah Shanti yang duduk bersila di atas kursi, sementara aku masih rebahan di karpet. “Atau dikerokin tuh, biar anginnya pada mabur,” ujarku bercanda. “Maunya sih, tapi si Ani-nya lagi nggak ada nich,” kata Shanti. “Suami lu dong suruh ngerokin” kataku lagi. “Huu boro-boro mau ngerokin, suruh mijatin ajapun males-malesan,” ujar dia. “Gua yang ngerokin mau nggak?” kataku bercanda. “Mau sih, tapi malu ah,” Shanti tertawa geli. “Ngapain mesti malu ama gua, gua kan temen suami lu.” kataku sambil nggak yakin kalau Shanti bener-bener mau kukerokin. “Nggak ah, nggak mau dikerokin. Pijitin aja deh Je kalau lu mau. Ntar gua bingung ditanya Novan siapa yang ngerokin.” pinta Shanti sambil terkekeh. Aku langsung nyuruh dia duduk di lantai nyandar ke kursi. Sementara aku duduk di kursi tepat di belakang punggungnya.

Shanti dan aku nggak ada perasaan apa-apa, makanya dia mau aku yang mijatin. Sambil ngobrol kesana- kemari, aku terus mijatin pundak ma leher bagian belakang Shanti. “Ke bawah dikit dong Je. Ke punggungnya.” pintanya sambil ngegeser duduknya agak maju. Aku nurut aja, sambil terus mijatin dia yang sambil nonton tv. “Lu lepasin tali BH-nya dong, ngehalangin nih,” kataku. Shanti langsung ngelepas BHnya dan ngeletakin begitu aja di sampingnya. Aku mulai mikir yang ngeres-ngeres ngeliat BH Shanti segede gitu. Aku ngebayangin berarti gede juga isi BH itu. “Aku sambil tiduran ya Je.” pintanya sambil terus telungkup di atas karpet di depan tv. Aku pun turun dan duduk disamping tubuhnya. Aku mulai mandangian pantatnya yang gempol, lalu turun ke bagian pahanya yang terlihat putih karena Shanti waktu itu cuma pake celana pendek doang.

Tanganku mulai kupermainkan agak nakal sedikit, sambil berharap ngeliat reaksi Shanti. Persis di dipunggung dibelakang bagian toketnya, aku mulai sedikit nakal memainkan jari-jariku. Kuturunkan sedikit jari-jariku supaya meraba sedikit saja bagian toketnya. “Geli ih Je,” ujarnya tapi diam saja. “Kena ya? Sorry deh Shan” ujarku pura- pura kaget. Shanti diem aja dengar jawabanku itu. “Shan, buka aja deh kaosnya,” pintaku. “Nggak ah, ntar Novan dateng gimana?” tanyanya ragu. “Ya cepet-cepet di pake lagi dong ntar.” jawabku singkat. Agak sedikit malu kulihat wajah Shanti ketika dia duduk sebentar dan membuka kaosnya dan cepat-cepat telungkup lagi. Pikiranku saat itu bener-bener ngeres banget. Ingin rasanya aku memeluk Shanti dan merasakan hangatnya tubuh istri temenku itu. Tapi aku malu.


Dengan sedikit ragu, aku mulai memberanikan diri untuk meremas bagian pinggir-pinggir toket Shanti dari belakang. Shanti terlihat agak kaget melihat kenekatanku, tapi dia diam saja. Malah sedikit-sedikit Shanti membiarkan jari-jariku nyelusup makin meremas toketnya itu. “Geli Jee,,,” Shanti agak mengerang. “Sorry ya Shan, aku bener-bener nggak tahan pengen megangin tetek kamu,” kataku aga gemetar. “Nggak apa-apa kan Shan, Sorry ya,” kataku semakin gemeteran. Shanti begitu mendengar pertanyaanku itu, tanpa kusangka menggeleng pelan. Birahiku yang semakin meningkat, tak mampu lagi aku tahan. Kuraih tubuh Shanti agar sama-sama duduk dan kubalikan badannya agar menghadapku. Cepat-cepat aku tempelkan bibirku ke bibir Shanti. Shanti yang masih kelihatan kaget melihat kenekatanku, terdiam dan mulai bereaksi dengan membalas ciumanku.

Seperti orang kesurupan, kami yang sama-sama sedang nafsu dengan cepat saling menjilat bibir kami masing-masing. Tanganku pun dengan cepat meremas toket Shanti sementara tangan Shanti terus mengusap-ngusap bagian punggungku yang kini sudah telanjang dada. Kuraih tubuh Shanti agar berdiri. Dan dengan satu tanganku, ku tarik celana pendek Shanti agar melorot ke bawah. Shanti tak diam ketika tanganku sudah menarik celana pendeknya termasuk CD-nya juga.



Dia dengan gugupnya membuka kancing celana jeanku dan menarik turun resleting celanaku. Aku membantunya dengan menurunkan sendiri celana dalam dan jeanku hingga kami sama-sama telanjang saling berpelukan dalam posisi masing- masing berdiri. “Masukin ya Shan,” pintaku ketika tangan Shanti dengan ganasnya meremas-remas kontolku yang sudah sangat tegang itu. Shanti hanya mengangguk pelan ketika kontolku kuarahkan kebagian selangkangan Shanti yang sudah sangat basah itu. “Shhhh,,,, ahhh..” Shanti mengerang. “Ahhhh,,, cepetan Je, ntar Novan keburu dateng,,,” katanya sambil terus merenggangkan selangkangannya. “Ahhhhh,,, Shannnn….” kataku tak tahan merasakan kocokan tangan Shanti di kontolku.


Dengan posisi terus berdiri, kontolku kini sudah tepat di depan memek Shanti yang basah. Pelan-pelan kumasukan dengan bimbingan tangan Shanti. “Pelan- pelan Je,, ahhhh,,,,ahhhhh,,, Jeeee…….” Shanti mengerang sambil memelukku erat sekali ketika kontolku mulai menancap ke dalam vagina itu. “Shaaaan,,,,, ahhhh,,,, ahhhh,,,,,” erangku merasakan nikmatnya menyetubuhi istri temanku itu. “Cepat Jeeee,,, cepetin lagi keluar- masukinnya Jeeee,,,,,,” Shanti merengek seperti seorang bayi yang minta cepat-cepat disusui oleh ibunya. “Iya Shaaaan,,, segini enak Shaann,,,” tanyaku sambil kuisapi lidah Shanti yang menjulur-julur keluar dari mulutnya. DAFTAR WP JAKARTA



Shanti hanya menganggung mengiyakan pertanyaanku. “Jeeee,,,, aku pengen keluar Jeee,,,, lebih cepet lagi Jeeee,,,,” pinta Shanti sambil tubuhnya menggelinjang kekiri-kekanan. Aku yang sebenernya juga sudah pengen keluar, semakin mempercepat kocokan kontolku keluar-masuk memek Shanti yang seluruh tubuhnya sudah kelihatan menegang hebat sekali. “Aaauuuu,,,,, Jeeee,,,, aku keluar Jeee,,,,,” Shanti meregang sambil menggigit pundakku. “Aku juga Shaaaann,,,,” kataku juga hampir bersamaan. Kupeluk tubuh Shanti yang kelihatan sangat kecapaian, Shanti tersenyum ketika keningnya aku cium. “Makacih ya Je,,,” bisiknya sambil senyum- senyum. “Iya, makasih juga Shan,,,” kataku sambil terus kupeluk dia. Lama kami saling berpelukan masih dalam keadaan telanjang sambil duduk di depan tivi di atas karpet. Tiba-tiba Shanti meraih BH dan kaosnya.


Dengan manjanya, dia minta dipakaikannya olehku. “Pakein dong Jee,, ntar keburu dateng suami gua lho.” pintanya. Aku langsung memakaikan BH dan kaosnya sambil tanganku mencari- cari kesempatan untuk meremas toketnya yang sudah sedikit mengendur lagi. “Udah ah,,, besok-besok kan bisa lagi Je…” Kini kami sudah saling memasang pakaian masing-masing, tapi kami sepertinya masih tak ingin terpisahkan. Kami masih saling berpelukan di atas kursi ketika suara mobil kijang yang dikemudikan Novan terdengar memasuki halaman. Shanti buru- buru bangkit dari pelukanku. “Novan dateng,” bisiknya padaku. Sambil bangkit, dia sempat mencium pipiku sekali saja. “Besok- besok lagi ya Jee,,,” katanya manja. 











Aku hanya mengangguk sambil merhatiin Shanti yang terus berlari ke arah pintu depan. Aku masih duduk sambil nonton tv ketika si Novan menyapaku. “Yuk, langsung cabut Je. Anak-anak udah pada nunggu nih. Lu udah lama ya? Sorry brur aku nganter mertuaku dulu tadi,” katanya tanpa kutanya. Shanti yang denger itu bilang “Iya tuh, si Jeje udah dari tadi nungguin lu Van. Buruan sana pergi, ntar keburu bubaran deh acaranya,” kata Shanti sambil menggandeng tangan suaminya dengan mesra hingga ke pintu depan rumahnya...



DAPATKAN BONUS REFERRAL
* Bonus Refferensi 2% Untuk Semua Permainan

Nikmati Bonus Rollingan Casino TERTINGGI
* CASINO 338a 1%
* ASIA855 0,8%
* DREAM GAMING CASINO 0,8% (NEW)

PROMO NEW MAXBET, ROLLINGAN LIVE CASINO 1%
Berlaku Untuk Permainan Live Casino Maxbet, GOLD DELUXE dan ALLBET

BONUS SPORTSBOOK
* 0.25% Komisi Rollingan Otomatis Langsung Masuk

Link Alternatif : 

Hubungi Kami : 
FACEBOOK : KiosCasino
LINE : kioscasino
WECHAT : kioscasino
WHATSAPP : +855 893 55 129

Download Livechat APK KiosCasino :
Android LiveChat KiosCasino : 
http://bit.ly/livechatkioscasino

Iphone LiveChat KiosCasino 
Hubungi Kontak Kami :

Jumat, 13 September 2019

INISEDAPBOKEP - ♥ KIOSCASINO ♥ WANITA BENGKEL YANG JAGO NGENTOT




INISEDAPBOKEP - ♥ KIOSCASINO ♥ Namaku Rio, aku berusia 28 tahun dan telah bekerja sebagai dokter di sebuah rumah sakit di Jakarta. Sekitar tahun 2013 aku berkenalan dengan seorang gadis bernama Ester di bengkel mobil di Jalan Prof. Dr. Soepomo, Tebet, Jakarta. Awalnya, aku hendak menservis mobil kawanku di bengkel tersebut. Ketika sedang mendaftar, mataku tertuju pada sesosok tubuh wanita yang ternyata belakangan kuketahui bernama Ester, dan berprofesi sebagai Lady Service Advisor di bengkel tersebut. Kulitnya sawo matang, wajah cukup manis dan.., ini yang terutama mempunyai payudara dengan ukuran yang cukup besar (kutaksir sekitar 36B). 
CERITA PANAS TERBARU



Saat aku memandangnya, dia tanpa sengaja melihat pula ke arahku, kami beradu pandang, terasa ada sesuatu yang mengalir di dadaku, aku balas tersenyum padanya, dia tertunduk malu. Sekitar 1 jam mobil kawanku selesai servis, kami membayar biayanya, saat di kasir ternyata Ester sedang duduk di sana, kami berpandangan lagi dan sekali lagi kuberikan senyumku yang (menurutku) cukup manis. Dan, my God dia balas tersenyum lagi.

Sesampai di rumah, dan setelah kawanku pulang, aku telepon bengkel tadi (nomernya kudapat dari kwitansi kawanku tadi), aku minta bicara dengan Ester. “Halo, dengan siapa ini?”, demikian suara Ester di seberang sana. Ooh, sungguh seksi sekali suaranya. “Dengan Rio di sini. Saya yang tadi servis mobil dengan kawan saya dan yang berpandangan dengan kamu tadi. Boleh saya berkenalan dengan kamu?”, tanya saya. “Oh, Pak Rio. Iya saya ingat Pak. Ada keperluan apa Pak?”, tanya Ester. Waduh ini cewek, bikin penasaranku makin menjadi aja pikirku. “Saya ingin kenalan sama kamu, dan kalau mungkin saya berharap kita bisa ketemu lagi”, jawabku. “Memangnya kenapa Bapak mau ketemu saya lagi?”, tanya Ester. “Karena kamu cantik, dan saya tertarik sama kamu sejak pertama memandang kamu tadi”, kataku (biar aja sekalian ngomong to the point and ngegombal sekalian). Ester tertawa kecil, “Bapak pintar ngerayu nih. Tapi hari ini saya tidak bisa, bagaimana kalau besok lusa Bapak temui saya sepulang kerja, di bengkel sekitar jam 18.00, Ok?” “Ok deh”, jawab saya tanpa pikir panjang lagi. Lusa, hari Rabu saya jemput Ester di bengkel sesuai janji kita, jam 18.00 tepat. Setelah say hello dan basa-basi sebentar, kita sudah meluncur di jalan raya. “Mau ke mana kita?”, kata Ester. “Kamu maunya ke mana?”, tanya saya...




Di luar dugaan Ester bilang kalau dia ingin sekali belajar mobil. So, kita meluncur ke parkir timur Senayan, tempat belajar mobil. Sayapun bertukar duduk dengan Ester, kita mulai berputar-putar, tiba-tiba sebuah mobil yang juga sedang belajar mengerem mendadak di depan kami. Ester menginjak rem secara mendadak, mesin mobil mati. “Aduuh” pekik Ester. Dadanya terkena setir mobil. “Dada saya nyeri Rio” katanya. Akupun bertukar duduk lagi, dan menepikan mobilku. Kuperiksa dadanya.., dan entah bagaimana awalnya tanganku meremas payudaranya. Ester merintih, “Aahh, Rio” desahnya. Dan aku mendadak menjadi amat terangsang, kuciumi lehernya, dadanya, kutanggalkan branya, dan mataku terbeliak melihat payudara yang demikian besar menyembul dari bra Ester. Aku makin “spanning”, kuciumi puting susunya, kuhisap, kugigit kecil, terus sampai ke perut dan pusarnya, sampai ciumanku terhalang oleh celana dalamnya. Kutarik celana dalamnya kebawah, kuciumi selangkangan, bibir vagina, clitoris dan bagian dalam vaginanya, bau khas menyeruak ke hidungku. Kurasakan basah liang vaginanya. Ester mendesah, “Ooohh.., teeruus sayangg.., kamu hebaat sekalii.., aahh teeruuss Franky..”, desah Ester. Aku menarik kepalaku, “Siapa Franky?” tanyaku. Tapi rupanya “foreplay” yang kulakukan sudah membuat Ester amat terangsang, terlebih ketika kuciumi belakang telinganya, Ester meronta, merintih, menggelinjang sambil tangannya membuka paksa kemeja dan celana jeans-ku (Ssstt, kemejaku sampai copot 2 kancingnya).

Karena kurang leluasa kami pindah ke jok belakang mobil, Ester merintih, “Rrriioo.., buka doong celana dalam kamuu.., Ester udah pengen banget niih.., ayoo sayaang”. Aku yang juga sudah klimaks sekali segera membuka celana dalamku, kuarahkan penisku yang sudah teramat tegang liang vagina milik Ester, kuturunkan perlahan-lahan, Ester tiba-tiba melingkarkan kedua kakinya di pinggangku dan menekannya ke bawah. Peniskupun amblas ke dalam vaginanya, “Bleess.., ampuunn nikmatnya”, kurasakan vagina Ester sudah demikian basahnya sehingga tak sulit untuk penisku keluar masuk berirama. Kurasakan sedotan jauh di dalam sana. Ester menggelinjang, meronta, menendang, dan akhirnya sambil menggigit kuat bahuku Ester mendesah panjang dan bersamaan kurasakan cairan membasahasi penisku jauh di dasar vagina Ester...











Ester tersenyum puas, “Kamu hebat Rio, punyamu jauh lebih hebat dari punya pacarku”. Oh, baru aku tahu kalau Franky itu adalah pacar Ester, but who cares? ceweknya yang mau kok. Aku yang belum ejakulasi lalu meminta Ester untuk “nungging” (susah juga nih dalam mobil). Kutusukkan kemaluanku, selangkanganku beradu dengan pantatnya, gerakan kami makin cepat, cepat, dan akhirnya aku tak tahan lagi, sambil mencengkeram kuat bahu dan rambut Ester kusemprotkan seluruh cairan maniku dalam vaginanya, “Creett.., creett..”, aahh enaknya. Setelah itu kami berbaring bertindihan, berciuman lama dan bernafsu sekali. Sekitar jam 22.00 kuantar Ester pulang ke tempat kosnya di Kebon Kacang (dekat Plaza Indonesia). DAFTAR WP JAKARTA




Diluar tempat kosnya kulihat seorang pria sedang duduk menunggu. “Siapa Dia Ester?”, tanyaku. “Itu dia Franky, cowokku”, jawab Ester tersenyum. “Kamu begituan juga sama dia”, tanyaku. “Iya, tapi punya dia nggak seenak punya kamu Rio. Baru 3 menit juga dia udah keluar Payah”, kata Ester. “Dasar nakal kamu”, kata saya. Kami berciuman dan Ester pun masuk rumah kosnya. Aku pulang dan dalam perjalanan aku tersenyum sendiri membayangkan pengalamanku barusan. Kasihan si Franky, tapi Ester memang nikmat. Sekarang kudengar Ester sudah menikah dengan Franky (kata Kristine adiknya, yang bekerja di Wisma Nusantara). Kami masih “berhubungan” (tentunya sekarang ekstra hati-hati, karena ada si “bloon” Franky suami Ester).But no problem karena aku biasa hub. Ester dulu kalu mau ketemu di rumahnya di 471XX (edited) Ester adalah wanita terhebat dalam bercinta di antara beberapa cewekku yang lain. Seksi, payudara besar, montok, liar di ranjang, dan vagina yang mengisap nikmat. Aku amat menikmati setiap jengkal tubuhnya....



DAPATKAN BONUS REFERRAL
* Bonus Refferensi 2% Untuk Semua Permainan

Nikmati Bonus Rollingan Casino TERTINGGI
* CASINO 338a 1%
* ASIA855 0,8%
* DREAM GAMING CASINO 0,8% (NEW)

PROMO NEW MAXBET, ROLLINGAN LIVE CASINO 1%
Berlaku Untuk Permainan Live Casino Maxbet, GOLD DELUXE dan ALLBET

BONUS SPORTSBOOK
* 0.25% Komisi Rollingan Otomatis Langsung Masuk

Link Alternatif : 

Hubungi Kami : 
FACEBOOK : KiosCasino
LINE : kioscasino
WECHAT : kioscasino
WHATSAPP : +855 893 55 129

Download Livechat APK KiosCasino :
Android LiveChat KiosCasino : 
http://bit.ly/livechatkioscasino

Iphone LiveChat KiosCasino 
Hubungi Kontak Kami :

Kamis, 12 September 2019

INISEDAPBOKEP - ♥ KIOSCASINO ♥ PEPEK GADIS DESA YANG SANGAT LEGIT


INISEDAPBOKEP - ♥ KIOSCASINO ♥ Namaku Dedi, umur 31 tahun tapi di umur 30 aku sudah menduda dengan meninggalkan anak berumur 5 tahun. Jadi pada tahun 2014 aku mengalami konflik rumah tangga yang tidak bisa diselesaikan lagi selain di meja hijau, perceraianku dengan istriku meninggalkan banyak masalah dan membuat perubahan besar dalam hidupku antara lain, anak, rumah, hubungan dengan orang tua dan lain-lain, salah satunya adalah nasib pembantuku, Leni yang sudah bekerja mengasuh anakku selama 2 tahun.

Leni adalah sosok gadis desa yang polos. Dua tahun lalu dia aku jemput dari bilangan Serang. Umurnya pada saat baru kerja denganku baru 17 tahun dimana dia baru tamat SMP dan tidak mampu lagi untuk meneruskan sekolah karena kondisi keluarganya yang sangat memprihatinkan. CERITA PANAS TERBARU

Di usianya yang masih belia dia harus menghidupkan keluarganya dan adik-adiknya. Selama kerja di tempatku dia diperlakukan dengan sangat baik dan sudah kuanggap keluargaku sendiri dan dia pun bekerja sangat rajin dan penuh perhatian dengan anakku.

Namun konflik rumah tanggaku mempengaruhi nasib Leni yang sangat menggatungkan hidupnya dengan keluargaku. Malam itu disaat istriku minggat dari rumah, dia datang kepadaku duduk di lantai menundukkan kepalanya sambil menangis, di tangangya menggenggam sebuah tas besar seperti siap-siap mau pergi jauh sambil menangis dia berkata. CERITA PANAS TERBARU

“Pak Leni pamit, tapi Leni bingung mau kemana Leni enggak enak dengan keadaan di rumah ini” CERITA PANAS TERBARU

Lalu aku berusaha menahannya untuk tidak pergi malam itu.

“Len Ibu sudah pergi dan saya cerai bukan berarti saya mengusir kamu, kamu mau pergi kemana? Malam malam gini bahaya dijalan”
“Dan kamu pikirkan dengan keluarga kamu kalau kamu tidak bekerja”. Kemudian Leni kelihatannya mau mengerti dan dia berjalan kembali ke kamarnya. CERITA PANAS TERBARU


Keesokan harinya dia mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasanya, manyapu, mengepel dan lain-lain. Sedangkan aku disibukkan dengan masalah rumah tangga yang lagi berantakan.

Enam bulan berselang aku hidup di rumah sendirian dan ditemani Leni yang membantu mengurusi rumah. Aku stress menghadapi masalah perceraianku tapi untungnya Leni gadis polos itu baik sekali, apa apa yang bisanya di siapkan oleh istriku dia kerjakan seperti menawarkan sarapan, membuatkan kopi, menyiapkan pakaian. Aku terharu sekali dengan keadaanku dimana disaat Aku kehilangan seseorang, tapi aku mendapatkan perhatian dari seseorng yang sebelumnya tidak pernah kuduga yaitu Leni gadis polos yang baik sekali.

Lalu aku juga membalas kebaikannya dengan memenuhi segala kebutuhannya. Aku jadi sering pergi bareng untuk belanja kebutuhan sehari hari sekaligus membelikan pakaian yang layak untuknya, namun Leni tetap menjaga kesopanan dan menjaga jarak antara seorang pembantu dan majikannya. Kalau pergi pun dia selalu duduk di belakang. CERITA PANAS TERBARU



Malam itu sepulang aku pergi berbelanja dengan dia, hujan deras sekali dan kita harus berlari kehujanan untuk menurunkan barang dari mobil. Dan setelah selesai kami berdua bergegas ke dapur untuk merapihkan barang tersebut. Dengan tubuh yang basah kuyup Leni menyodorkan handuk kering kepadaku.

“Pak badannya dikeringin dulu nanti sakit”.

Aku terharu sekali dengan perhatiannya, sudah lama aku haus akan kasih sayang seperti itu. Aku terima handuk tersebut sambil memandangi wajah cantiknya yang basah. Air diwajahnya menambah kecatikan polos wajahnya apalagi diterangi oleh lampu dapur yang kekuning kuningan, kemudian dengan handuk yang diberikannya aku seka wajahnya.

“Kamu saja Len, aku enggak mau kamu sakit, aku sayang sama kamu Len”
Dia tekejut sekali dan menunduk”Bapak apa-apaan sih? Leni kan pembantu”
“Enggak Len kamu seperti gadis yang lain, kamu cantik sekali”.

Kemudian kupeluk tubuhnya yang pendek dan sintal itu. Kepalanya tepat berada di dadaku. Pada saat kupeluk dia mengencangkan badannya seolah menolak, tapi melemah seolah menerima.

“Pak jangan pak.. Leni takut”.

Kuusap keningnya yang basah dan kukecup jidatnya yang halus.

“Tapi apa aku salah kalau aku sayang sama kamu Len?”

Tubuh Leni seperi lemas tanpa daya, bibirku terus merayap ke mata terus ke hidungnya seolah menyapu wajahnya yang halus dan putih. Suaranya yang halus dan mendesah terus mengucapkan.

“Leni takut pak, Leni takut”.

Namun gerak tubuhku terus menggeliat di tubuhnya.

“Tenang Len Kamu aman bersama aku”.

Lalu kuhinggapkan bibirku di di bibirnya yang tebal, kuhisap lembut bibir bawahnya, sembari aku mainkan lidahku di mulutnya. Terasa di balik buah dadanya yang montok itu detak jantungnya yang berdegup kencang. Sambil terus berpelukan dan berciuman kami melangkah kecil menuju ruang tengah dekat dapur dan kududukan dia di sofa. Kuberanikan tangan kanan menelusup ke balik kausnya yang basah tersebut dan kususupkan jari jemariku ke pangkal buah dadanya yang halus sampai berputar putar di sekitar aerolanya. Suara Leni semakin melemah.

“Pak.. Pak Dedi mmhh”..

Leni berusaha melipat badannya agar aku sulit meraih buah dadanya, Tapi Leni tidak berdaya. Begitupun ketika tangan kiriku menelusup ke dalam selangkanya melalui rok panjangnya yang tersingkap ke atas dia berusaha menutup pahanya rapat-rapat, tapi akhirnya melemah ketika jari tengahku berhasil menyentuh celah kemaluanya yang belendir dibalik celana dalamnya yang kumal, kini tidak ada kata-kata lain yang terucap dibalik desahannya selain.

“Pak Dedi mmhh.. Pak.. Pak”.

Sekarang intensitasku berpusat di kemaluannya, kumainkan clitorisnya dengan gerakan berputar dan sedikit menekan, cairan lendir terus mengalir dari kemaluan Leni sampai ke liang duburnya. Memang benar kata orang, kalau wajahnya putih kemaluannya cepat basah. Ketika jari tengahku mulai menyusup ke liang kemaluannya Leni menahan tanganku sembari berkata.

“Pak Leni masih perawan jangan ya pak”.

Kuhormati permintaannya. Dilain pihak kugantikan peran tanganku yang di dada dengan mulut, kubuka kaus putihnya yang tinggal hanya BH kumal yang sudah kukendorkan. Kumainkan lidahku di sekitar puting dan arolanya, Leni semakin menggelinjang tanpa bisa di kontrol lagi, desahannya berubah menjadi erangan-erangan halus.

“Aaarghh..! Arrghh”

wajahnya yang putih polos berubah menjadi merah seperti udang rebus. Dan di tangan kiriku kemaluannya menjadi lebih tebal dari sebelumnya. Di telinganya kubisikan.

“Len aku sayang sama kamu, kalau kamu mengijinkan aku untuk memberikan kebahagiaan yang belum pernah kamu rasakan sebelumnya aku akan memberikannya.. Tapi aku tidak mau memaksakan kamu, karena aku tidak mau menyakiti kamu”.

Mata polos Leni berbinar sambil memandang ke arah mataku.

“Nikahi Leni ya pak, Leni mau memberikan ini untuk bapak” sambil menuntun tangan kiriku ke arah kemaluannya.

Dari sofa Leni kugendong ke kamar dimana sudah lama tempat tidur itu dingin setelah perceraianku. Di tempat tidur itu kutanggalkan seluruh pakaiannya sehingga yang tersisa hanya tubuh bogelnya yang putih. Begitu pun aku menanggalkan pakaianku tanpa sehelai benang pun.

Aku mulai permainan dari awal dengan menciumi wajahnya, kemudian lehernya.. Kutanamkan kepercayaan kalau aku sayang sama dia. Sambil mengusap keningnya kuciumi putingnya, pelan-pelan kuhisap puting susunya yang bulat dan kemerahan. Tangan kiriku memainkan clitorisnya yang basah. Tubuh Leni menggelinjang kuat sembari mendesah manja.

“Aaah Pak aahh mm aah”.

Setelah puas bergumul dengan buah dadanya bibir gua terus merayap ke bawah.. Dan hinggap di belantara bulu kemaluannya yang halus. Kedua pahanya kubuka lebar-lebar sampai terlihat celah kemaluan yang memerah dan berlendir, kusapukan lendir yang membasai mulai dari celah dubur ke atas sampai ke clitoris dengan lidahku. Kumainkan biji clitorisnya dengan lidahku dengan gerakan memutar dan memijat, Lani gadis polos itu berubah menjadi macan betina dia mengelinjang hebat disertai jeritan-jeritan manja ketika bibirku mengigit pelan clitorisnya. Kedua pahanya terasa keras menjepit kepalaku, sembari memekikan erangan.

“Pak! Aaacgghaahh aagghh pak, Leni kenapa nihh rasanya ada yang mau keluar aggrrggh.. Leni sudah enggak kuat mau ngeluarin pak!!”

Kemudian jepitannya melemah sambari menggeliat keringat birahi disekujur tubuhnya membuat tubuhnya menjadi seperti berminyak. Rupanya dia mengalami klimaks untuk pertama kalinya, kemudian kuciumi wajahnya yang berkeringat tersebut.

“Kamu bahagia Len?”

Matanya berkaca tapi mengangguk.

“Kamu akan mendapatkan kenikmatan yang lebih dari ini Len”

Sembari kuarahkan penisku ke liang kemaluannya, terasa degup jantungnya bertambah keras ketika kepala penisku menyentuh bibir bagian dalam kemaluannya...

“Pak jangan!” dia bergumam
“Tenang sayang enggak sakit kok”.

Sedikit demi sedikit kepala penisku desapkan ke liang kemaluanya, Leni sedikit meringis disertai desahan manjanya, lama juga kutekan-tekan penisku di liang kemaluannya, agak susah ditembus karena bibir kemaluan bagian dalamnya cukup tebal. Setelah perjuangan yang cukup lama akhirnya baru kepala penisku yang masuk, aku kemudian memeluk tubuhnya erat sembari membisikkan.

“Maaf ya sayang ini agak sakit, masalahnya kamu masih perawan”
“Pak Leni sayang sama bapak”.

Kemudian Sleep! kudorong kuat penisku diserai jeritan halus Leni

“Aaahh!!”

Dari kemaluanya mengalir lendir disertai darah segar yang kemudian menodai sprei.

“Makasih ya sayang” kubisikan ke telinga Leni.

Kemudian gerakan kulanjutkan naik turun seirama dengan erangan Leni, agghh Pak aagghh! Tubuh Leni menggeliat liar mengikuti gerak pinggul, gerakan semakin cepat naik turun semakin kupercepat seiring dengan kenikmatan yang kurasakan. Ketika pinggulnya menarik kebawah terasa sekali bibir kemaluannya seperti menyedot penisku, akupun mengerang kenikmatan. Sudah tidak terasa sudah 10 menit tubuhku dan tubuh Leni berpacu untuk mendapatkan puncak kenikmatan, kami berdua saling menekan kemaluan kita masing masing, ketika gerakan naik turun kugantikan dengan gerakan memutar sambil menekan keras penisku ke arah atas, Leni menjerit keras...


“Aagghhk!! Leni sudah enggak kuat paakk!! aaggkkhh!”
Sembari memeluk tubuhku erat erat diiringi kemaluannya terasa berdenyut,”Leni puas Pak Leni puas!”
“Aku juga mau keluar Leenn!!” Aku tekan penis kuat-kuat di kemaluannya sembari menyemburkan sperma hangat di kemluannya”Sayaang!!”.

Lalu dengan tubuh yang dilumuri keringat birahi kami berdua berpelukan, dan berciuman. Leni menangis dia menyesal sekali, aku pun menyesal telah menodai wanita yang baik sekali. Isak tangisnya terus menerus sampai akhirnya kami berdua tertidur berpelukan.

Jam tiga pagi malam yang sama aku terbangun menatap tubuh Leni yang terkulai, kubisikan kata-kata cinta di telinganya.

“Len Aku mencintaimu dan ingin menikahimu”.

Kucium bibirnya, belum lagi kering air matanya kucium leher dan dadanya, rupanya aku terangsang lagi. Kedua pahanya yang putih kuangkat dan kubengkek ke atas tanpa basa basi langsung kudesapkan penisku yang tegang lagi ke liang kemaluannya. Leni terbangun dan terkejut tanpa basa-basi telebih dahulu kumainkan irama keras lagi di kemaluannya dia hanya bisa menjerit kenikmatan.

“Agghh agghh bapak kok enggak bilang-bilang oohh oohh, vagina Leni sakit pak!”

Tapi lama kelamaan Leni merasakan kenikmatan dari setiap gesekan penisku.

“Terus Pak.. Terus agghh terus Pak dedi”

Terus kubalik badan Leni menjadi dia di atas.

“Coba kamu Len yang gerak”









Leni duduk tepat diatas pinggulku, dengan sedikit kikuk dia berusaha menggerakan pinggulnya.

“Aghh.. Eaghh Leni enggak kuat Pak ngilu di memek Leni”.

Memang dengan posisi dia di atas tekanan penisku di clitorisnya semakin kencang. Lalu kubantu menggerakkan pinggulnya dengan tanganku.

“Terus sayang gerakin”
Leni merajuk manja,”Ahh Pak ngilu”

Aku enggak hiraukan rajukannya sekarang kubantu gerakan pinggulku ke atas dan kebawah, Leni terus mengerang kuat, tapi lama kelamaan dia bisa menggoyangkan pinggulnya ke depan dan ke belakang, sambil kadang kadang menjerit..


“Terus sayang terus” aku bergumam Leni sudah pinter sekarang, Gerakan Leni semakin hebat dan menekan semakin kuat..
“Leni sudah hampir Pakk!”
“Sudah sayang keluarin aja”

Leni kemudian memelukku erat-erat sembari menjerit.

“Ooohh! Aaagghh!! Leni keluar pak..”
“Gantian aku yaa!”

Kemudian dengan cepat, tanpa melepaskan penis di kemaluannya kubalik, sekarang badanku di atas dan kedua kaki pendek Leni melingkar di dadaku, kumainkan lagi gerakan naik turun, kurojok-rojok kemaluannya selama beberapa menit, keras terdengar suara ciplakan air yang membanjiri kemaluan Leni, terus kutekan sekuat kuatnya vagina Leni dan.

“Leni aku keluar lagii Len..”
“Paakk Leni jugaa agghh!”


Kemudian kami berdua lemas tertidur dengan raut wajah penuh kepuasan. Malam itu menjadi malam yang sangat bersejarah bagi kami berdua. Dan sejak itu kami menjadi tidak canggung untuk melakukannya dan akhirnya barang dan baju Leni pindah ke kamarku...



DAPATKAN BONUS REFERRAL
* Bonus Refferensi 2% Untuk Semua Permainan

Nikmati Bonus Rollingan Casino TERTINGGI
* CASINO 338a 1%
* ASIA855 0,8%
* DREAM GAMING CASINO 0,8% (NEW)

PROMO NEW MAXBET, ROLLINGAN LIVE CASINO 1%
Berlaku Untuk Permainan Live Casino Maxbet, GOLD DELUXE dan ALLBET

BONUS SPORTSBOOK
* 0.25% Komisi Rollingan Otomatis Langsung Masuk

Link Alternatif : 

Hubungi Kami : 
FACEBOOK : KiosCasino
LINE : kioscasino
WECHAT : kioscasino
WHATSAPP : +855 893 55 129

Download Livechat APK KiosCasino :
Android LiveChat KiosCasino : 
http://bit.ly/livechatkioscasino

Iphone LiveChat KiosCasino 
Hubungi Kontak Kami :