Logo Design by FlamingText.com

Senin, 03 Juni 2019

INISEDAPBOKEP - ♥ POKER757 ♥ Aku Sange Melihat Kakak Iparku

Aku Sange Melihat Kakak Iparku



Namaku adalah Bonar, aku bekerja di salah perusahaan marmer di kota besar di Indonesia. Aku telah menikah dan telah memiliki 2 anak. Istriku mempunyai seorang kakak laki-laki yang telah beristri, sebut saja nama istrinya Lena. Dahulu Lena adalah mantanku dan kita sudah lama menjalin hubungan. Namun setelah itu kami putus dan telah sama-sama menikah. Okekiu Poker

Setelah pernikahan Lena dengan kakak iparku, Lena sangat menjaga jarak denganku. Dia tidak ingin kembali membuka lembaran yang lama tentang hubunganku dengannya. Jujur aku sendiri masih menyimpan masa-masa kenangan indah bersamanya. Dari postur tubuhnya memang Lena kurang berisi, payudaranya juga tidak besar, tapi permainan Seksnya luar biasa dan dia memiliki libido yang besar membuatku sering terbayang dirinya.

Sering pada suatu saat aku berusaha menggodanya, tapi sulit. Lena dan suaminya (kakak istriku) tinggal mengontrak sebuah rumah kontrakan yang kecil tepat di seberang sebelah rumah mertuaku yang juga mertua dia. Ketika aku berkunjung ke rumah mertua ku otomatis aku juga pasti bertemu dengannya dan suaminya.

Suatu Ketika aku sedang berkunjung ke rumah mertuaku, tentunya dengan istri dan anakku, karena rumah mertuaku berada di luar kota tempat aku tingal, otomatis biasanya aku menginap. Hari Minggu kami disana, Aku bertemu dengan Lena, kami salam dan berbasa basi seperti biasa, aku masih saja terpesona melihatnya, apalgi dia hanya pakai celana pendek dan kaos oblong tipis, aku berusaha berlama-lama bersalaman dengannya, tp dia buru2 melepasnya. Aku berhasrat sekali dengannya tapi segera kubuang jauh2 pikiran itu karena keluarga sedang berkumpul tidak mungkin itu trjadi.

Esok hari, subuh2 sekali istriku, kakaknya (suaminya Lena), dan adik2nya, sudah bersiap2 berangkat acara keluarga sekaligus ziarah ke makam leluhurnya, mereka berangkat dengan Pamannya, Ibu dan seluruh keluarga. Hanya Aku putuskan tidak ikut karena masih cape dan malas. jadi hanya Aku dan Kakak Perempuan ibu mertua yang sudah sangat tua dan sulit berjalan yang tidak bisa ikut, Oh iya Lena juga tidak ikut karena dia hari itu tidak libur. Sial sekali pikirku, kukira pagi ini bisa melihat Lena dan ada kesempatan untuk menggodanya.

Pagi itu keadaan rumah sudah sepi, semua sudah berangkat, kecuali aku dan uwa. tiba2 terdengar Lena masuk dari pintu belakang dari arah kontrakannya, bertanya pada uwa “wa, saklar di kontrakan rusak wa, jadi air sama lampunya ga bisa nya nyala, mana Lena harus kerja lagi, si mas sama yng lain udah berangkat lagi gada yang bisa dimintain tolong”.

Mendengar itu ingin rasanya aku segera beranjak dari ruang tengah menawarkan bantuan, tapi sebelum aku bicara uwa sdh menimpali.

“Tuh ada ada Bonar, dia ga ikut, minta tolong aja ya”, mendengar itu aku langsung menimpali ” Udah sini Len aku coba liat sapa tau bisa” ” Ngga usah ngerepotin” jawab Lena sambil berbisik ” ntra macem2 lagi”.


Pikirku tau aja dia kalau aku punya niat macem2, tapi demi jaga gengsi aku bilang “Ada-ada aja, gini aj deh, selagi aku betulin saklar dikontrakan mu, Lena disni aja dulu sampe beres, mandi disni aja”

Dari gerakgeriknya dia hendak menolak namun Uwa buru2 bilang ” ya udah sekarang cepat betulin Yo, Lena disni aja dulu”

Membawa Peralatn listrik, obeng, gunting dsb, Lena menuntunku ke kontrakannya, sekaligus dia membawa perlengkapan mandinya untuk mandi di rumah mertua. Setelah Lena menerangkan masalahnya aku pun segera memperbaiki saklar kontraknya, dimana saklar ini sebagai penghubung listrik induk dengan listrik rumahnya, sementara Lena mandi di rumah mertua.

Sekitar 15 Menit sudah aku memperbaiki saklar di kontrakannya, Lena Pun belum juga selesai mandi. Sesekali aku bolak balik ke rumah mertua untuk mengambil beberapa keperluan, suatu kali ketika aku bolak balik, aku penasaran, jiwa nakal ku muncul, Hayalku membayangkan Lena yang sedang Bugil, tanpa sehelai benang pun ditubuhnya, terbayang tubuhnya dibasuh sabun, payudara dan vaginanya, pikiranku pun smkn nakal aplg setauku pintu kamar mandi disini tidak bisa tertutup sempurna sehingga ada bnyk celah untuk mengintip.

.. Uuh.. ku intip Uwa sedang dikamarnya, mungkin tidur, maka hayalku memberanikan untuk Mengintip Lena yang sedang mandi, dari balik celah pintu yang rusak,.

Perlahan kuintip, wow kulihat Lena menyamping, bugil seluruh tubuhnya dipenuhi busa – busa sabun, tangannya yang lentik mengusap perlahan toketnya, oh.. dia meremas2 toketnya sambil memejamkan mata, melihat ini kontolku tak kuasa makin menegang, aplagi kemudian aku dikagetkan dgn adegan berikutnya: Lena Mengusap vaginanya, memasukkan jarinya kedalam vaginanya, ah apakah dia sedang masturbasi? pikrku..

terus dia mengocok vaginanya sebari mendesah tak karuan, aku semakin tegang melihatnya, kontolku tak kuasa menegang, andai saya aku dapat menyetubuhinya.. . Sedang asik bermain dgn kelamin masing2, terdengar suara dari Dalam Ruang tengah: ” Leenn, kalau sudah mandinya, kesini dulu bentar ya..” Lena yang sptnya sedang asik memainkan vagina terkaget lsg menjawab ” Iya Wa..” Begitupun dengan aku buru2 aku beranjak dari intipan ku dan segera kembali ke kontrakan Lena meneruskan memperbaiki saklar.

Fyuhh.. benar2 tontonan yang membuat nafsu memuncak.. Pikiranku tidak bisa konsen memperbaiki saklar, pdhl aku sudah mau selesai. Ah kucoba hilangkan pikiran kotor itu dan kembali ke tugasku semula.

beberapa saat kemudian Lena masuk ke rumah, habis mandi dengan (sayangnya) sudah menggunakan kaos dan celana pendek, padahal harapku dia hanya memakai handuk saja.

Seketika dia bertanya padaku ” belum selesai juga memperbaikinya? lama bnr” .. Aku jawab ” ya iyalah kan harus hati2, emangnya mau kalo nyetrum dan kebakaran”.. msh terbayang bagaimana adegan tadi kulihat di kamar mandi, maka muncul hasrat ku untuk menggodanya, menyetubuhi, atau bahkan memperkosanya.

Kulanjutkan tanyaku “udah mandinya Len?” dgn agak sinis khasnya dia menjawab ” ya udah lah ngapain juga lama2″,

aku : “udah tuntas ya aktifitasnya di kamarmandi”

Lena: ” maksudnya? ya udah lah dah tau udh keluar kamar mandi berarti udah donk”

Aku: “yaa kirain aj ada yang masih nanggung”

Lena: Apaan sih, ga ngerti, udah ah cepetan benerin listriknya, aku mau ganti baju ni, susah kamarku kan gelap”

Aku: gelap bukan berarti ga bisa ngapain2 kan.. buktinya jadi tuh anakmu waktu gelap2 kan? hahahaha.. udah tuh dicoba listriknya, coba aj lampu ama airnya ..

Lena: iya aku coba..


sebari dia coba satu persatu stopkontak, Lena melanjutkan pembicaraan ” iya dulu gelap2an enak si sebelum ada si Tina (anaknya) , sekarang ..uuhh.. dah bosen kali si angga (suaminya – kaka istriku) udah jarang, eh Bonar udah oke nih semua lampunya”

Aku: ahh kan banyak alternatif.. bisa sendiri atau cari bantuan lah… Syukurlah kalau sudah ok, dicoba juga airnya nyalain trs ganti baju kerja gih, ntr telat”

Lena: ahh alternatif apaan maksudnya yo… (sebari melirik nakal kearahku), bosennya jg kali kalau sendiri,, dah aku ke kamar mandi cek dulu,

Lena berlalu menuju kamar mandi diujung belakang kontrakannya, sebari aku mengikutinya dari belakang,

kalimat terakhir dari mulutnya membuat hasrat ku makin bergetar, “bosen sendiri” dalam hatiku, hayalku trs bermunculan, apakah aku perkosa saja ketika dia di kamarmandi? kubekap dari belakang meremas toketnya, memaksanya .. tapi kalau ketauan gmn? kalau Lena berteriak kencang gmn, sedang dinding pemisah antar kontrakan di tempatnya tidak tebal, tak tahan rasanya ingin menjilat lehernya yang lnjang, menikmati langsing tubuhnya..

Hayalku sejenak terhenti oleh teriakan Lena” aduuhh yoo.. basah kuyup.. dah jalan lagi nih airnya.. tapi nyemprot banget..untung belum pake baju kerja..” dengan segera aku menghampirinya ” ya bagus donk,, berarti dah jalan lagi, gada masalah lagi kan, baru disemprot sama air, gmn kalau semprotan yang kental..” goda ku..

Lena menjawab ” yaa kalau itu enak donk.. ” sebari dia membalikkan badan kea arah ku dan membuat mataku terbelakak,, air yang membasahi kaosnya, membuat lekuk tubuh dan payudaranya tercetak sempurna, dan yang membuatku menelan ludah adalah Lena belum memakai bra!! ternyata sejak tadi dia hanya memakai kaos saja.. badanku makin gemetar.. kontolku makin ngaceng tak tertahan dibalik celana tidurku..

“heh.. melotot aj!! liatin apa ayoo… udah mau ganti baju kerja sekalian, tuh beresin tuh yang dalam celana di kamar mandi” sebari tertwa kecil keluar dari kamar mandi. dengan malu aku masuk kamar mandi segera beresin celana, ku keluarkan kontolku, sudah ngaceng sekali kontolku, tak tahan rasanya, apa aku onani saja pikirku, ah tidak, masa sih aku menyia-nyiakan kesempatan dengan Lena, tak ada orang disni.. pikirku mengalir liar, sampai tanpa sadar, ternyata Lena memperhatikan aku dari balik lubang pintu kamar mandi yang memang tidak tertutup, ..

“hayyo kenapa Len.. susah ni mau dituntasin, bantuin donk..” secepat itu aku langsung bicara sebari mengusap2 kontolku, dgn kelagapan Lena beranjak pergi sebari bicara ” apaan sih, sendri aja gih, atau minta sama istrimu, udah ah ganti baju dulu ah udah mau kerja nih”

aku pun mngikutinya berjalan menuju kamar, kulihat dari luar, dikamarnya dia dudukdi ranjangnya spt termenung, dia hendak membuka bajunya tapi terhenti ketika tangannya menyentuh payudaranya sendiri, dia usap2nya, mungkinkah dia juga sebenarnya terangsang dan sedang ingin bercinta tapi dia gengsi untuk jujur padaku..

aku beranikan maksud ke kamar tidur kecilnya yang hanya cukup untuk satu ranjang dan sedikit ruang itu, dari belakang kubisikkan ditelinganya “aku kangen ih masa-masa kita dulu, aku kangen banget sama kamu, dah lama mendam rasa ini Len”, dengan nada tinggi dia bilang ” Kamu masuk kamar orang ya ga sopan, ngomongnya ngawur ah, males ah, kita tuh udah sama2 nikah, dah punya anak lagi, inget tuh,..”


aku: kalau perasaan susah Len (kupegang bahunya ku balikkan tubuhnya sehingga menghadapku), “aku sayang banget sama kamu Lena, sering aku terbayang dirimu yang jadi istriku”..tak kuasa aku memandangnya wajahnya dan memandang kaos basahnya yang setengah terbuka, tercetak jelas payudara mungilnya

Lena: “inget .. kita udah … ”

belum selesai dia bicara aku langsung kecup bibirnya, kulumat bibirnya kuat2.. aku berusaha mendekap tubuhnya, sebelum Lena mendorongku, duduk menjauh dari aku, berusaha untuk menamparku namun dengan segera ku pegang tangannya, “aku sayang banget len sama kamu, sekalian lah bantuin aku tuntasin ya..”

kuberanikan diri mendekatinya lagi tanpa melepas genggaman tanganku padanya, sebelah tanganku membelai rambut lurusnya, kurebahkan kepalaku, mulutku di telinganya, kubisikan “i luv u so much len, please.. sekali ini aja, aku janji gakan jadi panjang, ..”

kukecup langsung daun telinganya, kujilat, Lena menggelinjang, dia memejamkan mata, tanpa perlawanan, kuanggap itu tanda setuju atas permintaanku. kuciumi kujilati telinganya, kuberanikan menjalarkan lidahku tak hanya di sekitar telinga, menjalar ke pipinya menuju bibirnya, sekali lagi aku kecup bibirnya, kujilati, kusedot, kali ini tanpa perlawanan, meski dia masih tak menggerakan bibirnya, aku terus melumat bibirnya, nafsu sudah membara sejak tadi, kusogokkan lidahku kedalam mulutnya yg masih rapat, kupaksa masuk kedalam mulutnya, tak lama dia menyerah juga, kumainkan lidahku didalam mulutnya, menyentuh lidahnya, menjilati lidahnya, kurasakan dera nafasnya semakin kencang, kucekatkan tubuhnya, kulumat terus bibirnya yang mulai terbuka, sesekali membalas ciumanku perlahan.

aku mulai melepaskan genggaman tanganku, kupegang kepalanya sebari tetap menciuminya, sementara tanganku yang satu mengusap, menyentuh2 lehernya punggungnya, memainkan telinganya,

Ciuman itu berlangsung cukup lama, lama kelamaan Lena mulai membalas ciumanku, dia mulai memainkan lidahnya, beradu dgn lidahku, mulutnya mulai berani melahapku, ciuman lahap dan kasarnya mulai nampak, desahan desahan nya mulai terasa trdengar ..Hmmm Hhh hsthhh… itu yang aku suka dan aku rindu darinya.. ciuman kami semakin panas, kedua tangannya mulai memelukku, satu tangannta mengacak2 rambutku, tubuhku mulai menempel dgn tubuhnya yang masih terbalut kaos yang basah.

Tanganku mulai berani menelusup kebalik kaosnya yang basah dan setengah terbuka, kuraih toketnya yang sedari tadi tercetak dibalik kaosnya, kuremas toketnya, AKKHHHHHHHHHH OOKHHHHHHH….OoHHhhhdsthh, erangan keras keluar dari mulutnya ketika ku remas toketnya, ku mainkan putingnya yang sudah mengeras,


0 comments:

Posting Komentar